Minggu, 22 Desember 2013

Tips Mengajar Fisika yang Efektif


 
     1. Kesan pertama harus menyenangkan  
Guru pada saat mengawali pertemuan pertama kali dengan para peserta didik harus memperkenalkan diri dengan benar. Tidak hanya memperkenalkan nama, mata pelajaran yang diajarkan, buku yang digunakan dan tugas-tugas yang yang harus dikerjakan para peserta didik dimasa yang akan datang, namun harus diperluas lagi dengan melihat keadaan peserta didik.

2. Harus pandai membangun komunikasi aktif  
Guru mata pelajaran eksak harus pandai menyapa peserta didik saat memasuki ruang kelas untuk mengawali suatu kegiatan pembelajaran. Karena, kadang guru hanya mengucapkan salam kemudian mengabsen siswanya lalu memulai kegiatan pembelajaran disaat para siswa belum sepenuhnya siap untuk menerima kehadiran guru. Kondisi seperti ini akan menimbulkan kesan terpaksa, pada para peserta didik untuk mengikuti pelajaran sehingga mereka masih mencuri-curi kesempatan untuk kembali berrmain atau ngobrol dengan teman sebangkunya. Jika hal ini terjadi kemudian guru terpaksa berakting galak atau memasang muka seram agar mereka terpaksa diam. Ini jelas akan menimbulkan suasana yang tidak menyenangkan di dalam belajar.

3. Menguasai materi pelajaran 
Jika guru sendiri mengetahui dengan jelas inti pelajaran yang akan disampaikan, ia dapat meyakinkan murid dengan wibawanya, sehingga murid percaya dengan apa yang dikatakan guru, bahkan merasa tertarik terhadap pelajaran yang diajarkan. Karena hal yang harus pertama kali dilakukan oleh seorang guru adalah mengambil hati murid-muridnya.

4. Mengetahui dengan jelas sasaran pengajaran 
Pengajaran yang jelas sasarannya membuat murid melihat dengan jelas inti dari pokok pelajaran itu. Mereka dapat menangkap seluruh liputan pelajaran, bahkan mengalami kemajuan dalam proses belajar.

5. Melakukan Pengajaran dengan Susunan yang Sistematis
Pengajaran yang tidak bersistem bagaikan sebuah lukisan yang semrawut, tidak memberikan kesan yang jelas bagi orang lain. Tidak adanya inti, tidak tersusun, tidak sistematis, akan sulit dipahami dan sulit diingat oleh para murid. Oleh sebab itu inti pengajaran harus disusun dengan teratur dan sistematis.

6. Banyak Menggunakan Contoh Kehidupan
Pada saat mengajar, harus sering menggunakan contoh atau perumpamaan kehidupan sehari-hari atau yang pernah dialami. Misalnya, saat menerangkan tentang “Percepatan Gravitasi Bumi” maka kita menerangkan tentang seseorang yang sedang duduk di bawah pohon apel (Issac Newton) kemudian ada sebuah apel yang jatuh mengenai kepalanya, lalu Issac Newton ini meneliti mengapa mangga yang berada di atas bisa jatuh ke bawah. Hal tersebut ternyata karena pengaruh gravitasi bumi yang nilainya adalah 9,8 m/s2 atau 10 m/s2. Atau lebih baik lagi apabila seorang guru membawa buah apel langsung ke dalam ruang belajar dan mempraktekannya dengan murid-muridnya, hal tersebut akan membuat kesan yang berbeda sehingga murid akan lebih cepat mengerti dan lebih mudah untuk mengingatnya.

7. Cakap Menggunakan Bentuk Cerita
Bentuk cerita tidak hanya diutarakan dengan kata-kata, namun juga boleh dengan menambahkan gerakan-gerakan, yang memperdalam kesan siswa. Bentuk yang paling lazim adalah menggunakan perumpamaan untuk menjelaskan kebenaran.

8. Menggunakan Panca Indera Murid
Penggunaan bahan pengajaran yang berbentuk audio visual berarti menggunakan panca indera murid. Para ahli[1] pernah mengadakan catatan statistik selama 15 bulan, sebagai hasilnya mereka mendapatkan persentase dari isi pelajaran yang masih dapat diingat oleh murid. Bagi murid yang hanya tergantung pada indera pendengaran saja masih dapat mengingat 28%, sedangkan bagi murid yang menggunakan indera pendengaran ditambah dengan indra penglihatan dapat mengingat 78%.

9. Melibatkan Murid dalam Pelajaran
Melibatkan murid dalam pelajaran dapat menambah ingatan mereka, juga motivasi dan kegemaran mereka. Cara itu dapat menghilangkan kesalah-pahaman yang mungkin terjadi ditengah pertukaran pikiran antara guru dan murid, selain mengurangi tingkah laku yang mengacau

10. Menguasai Psikologi Peserta Didik
Guru yang ingin memberikan pelajaran yang sesuai dengan kebutuhan murid, tentu harus memahami perkembangan jiwa murid pada setiap usia. Guru juga harus mengetahui dengan jelas kebutuhan dan masalah pribadi mereka. Pengertian antara guru dan murid adalah syarat utama untuk komunikasi timbal balik. Karena komunikasi yang baik dapat membuat penyaluran pengetahuan menjadi lebih efektif. Dengan merasa nyaman maka akan membuat daya serap terhadap apa yang disampaikan akan lebih cepat dan mudah.

11. Menggunakan Cara Mengajar yang Hidup
Sekalipun memiliki cara mengajar yang paling baik, namun jika terus digunakan dengan tidak pernah diubah, maka cara itu akan hilang kegunaannya dan membuat murid merasa jemu. Cara yang terbaik adalah menggunakan cara mengajar yang bervariasi dan fleksibel, untuk menambah kesegaran (tidak monoton).

12. Menjadikan Diri Sendiri Sebagai Teladan
Masalah umum para guru adalah dapat berbicara, namun tidak dapat melaksanakan. Pengajarannya ketat sekali, namun kehidupannya sendiri banyak cacat cela. Cara mengajar yang efektif adalah guru sendiri menjadikan diri sebagai teladan hidup untuk menyampaikan kebenaran, dan itu merupakan cara yang paling berpengaruh. Kewibawaan seseorang terletak pada keselarasan antara teori dan praktek. Jikalau guru dapat menerapkan kebenaran yang diajarkan pada kehidupan pribadinya, maka ia pun memiliki wibawa untuk mengajar.

13. Menggunakan Suasana Di luar Kelas
Untuk menghindari kebosanan murid di dalam kelas maka pergunakan suasana diluar kelas. Kegiatan ini dapat dilakukan sekali-sekali agar kegiatan belajar menjadi tidak monoton. Caranya ajak murid keluar kelas dan ajarlah mereka di udara terbuka. Manfaatkan belajar kelompok. Buatlah beberapa kelompok yang terdiri dari 5 sampai 8 murid. Tunjuk seorang ketua dalam masing-masing kelompok untuk bertanggungjawab atas kelompoknya. Dengan demikian dapat membantu guru memonitor situasi belajar mengajar.

14. Menciptakan Suasana yang Membuat Image Fisika Seolah-olah Sangat Mudah
Bukan sebaliknya menakut-nakuti siswa, misal mengawali pembelajaran dengan perkataan: ‘materi ini pasti sulit dipahami, karena……’ hal ini bisa membuat siswa pesimis. Hindari!

15. Tidak horor tegang dalam mengajar 
Upayakan selingi dengan humor tapi tidak berlebihan.

16. Perbanyak dialog langsung dengan siswa 
Terutama tentang konsep-konsep fisika yang baru diajarkan. Minta mereka mengeluarkan pendapatnya untuk menyelesaikan soal-soal yang berhubungan dengan konsep yang diberikan.

17. Melakukan Eksperimen dan Demonstrasi Fisika 
 Dengan demikian setiap murid menikmati asyiknya fisika dan mereka bisa merasakan bahwa fisika itu sungguh menyenangkan. Karena setiap orang akan mengingat 90% dari apa yang dikatakan dan dilakukan, 70% dari apa yang dikatakan, 50% dari apa yang dilihat dan dengar, 30% dari apa yang dilihat, 20% dari apa yang didengar, dan 10% dari apa yang dibaca.

18. Mengajak Siswa Untuk Berimajinasi
 Guru membantu siswa untuk berimajinasi mengenai kejadian-kejadian yang berhubungan dengan materi yang sedang dipelajari.

19. Memotivasi Siswa Agar Lebih Rajin Belajar
Meskipun motivasi yang terpenting adalah motivasi dari dalam diri (intrinsik), namun tidak sedikit orang yang membutuhkan motivasi dari luar (ekstrinsik) karena itu dapat lebih mendorong motivasi Intrinsik.

20. Menegaskan Konsep-konsep dengan Berkesan 
Saat mengakhiri kegiatan pembelajaran harus ada penegasan konsep-konsep yang sangat esensial dari pokok bahasan yang sedang dikaji. Sehingga para peserta didik mendapatkan pengalaman yang berkesan dari pokok bahasan yang sedang dikaji. Semua terkesan luar biasa, siswa mengetahui kata kunci yang mesti diingat.

21. Menumbuhkan dan Menciptakan Suatu Sikap Belajar yang Baik
 Diantara guru dan murid jelaskan bahwa jika seseorang belajar dengan baik, maka akan mendapatkan hasil yang baik pula.